Selasa, 22 Juli 2008

Carilah 5 filsuf yunani yang terkemuka dan buah pikirnya

1. Thales
Menurut pendapatnya, sebagai arche (asas pertama dari alam semesta) adalah air. Katanya, semua berasal dari air, dan semuanya kembali menjadi air. Bahwa bumi terletak diatas air, dan bumi merupakan bahan yang muncul dari air dan terapung diatasnya.
2. Anaximandros
Pemikirannya, dalam memberikan pendapat tentang arche (asas pertama alam semesta), ia tidak menunjuk pada salah satu unsur yang diamati oleh indra, tetapi ia menunjuk dan memilih sesuatu yang tidak dapat diamati oleh indra, yaitu to apeiron, sebagai sesuatu yang tidak terbatas, abad sifatnya, tidak berubah-ubah, ada pada segala-galanya, dan sesuatu yang paling dalam.
3. Pythagoras
Pemikirannya, substansi dari semua benda adalah bilangan, dan segala gejala alam merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan matematis. Bilangan merupakan inti sari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda (number rules the universe = bilangan memerintah jagat raya).
4. Plato
Pengetahuan yang diperoleh lewat indra disebutnya pengetahuan indra atau pengetahuan pengalaman. Sementara itu, pengetahuan yang diperoleh lewat akal disebut pengetahuan akal. Pengetahuan indra atau pengetahuan pengalaman bersifat tidak tetap atau berubah-ubah, sedangkan pengetahuan akal bersifat tetap atau tidak berubah-ubah.
Dunia pengalaman merupakan bayang-bayang dari dunia ide sedangkan dunia ide merupakan dunia yang sesungguhnya, yaitu dunia realitas. Dunia inilah yang menjadi "model" dunia pengalaman. Dengan demikian, dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah dunia ide.
5. Aristoteles
Karya-karya aristoteles sangat banyak. Salah satu pemikirannya yaitu logika dan silogisme.
Menurut Aristoteles, berpikir harus dilakukan dengan bertitik tolak pada pengertian-pengertian suatu benda. Suatu pengertian memuat dua golongan, yaitu substansi (sebagai sifat umum), dan aksidensia (sebagai sifat yang secara tidak kebetulan).
Menurut Aristoteles, pengetahuan manusia hanya dapat dimunculkan dengan dua cara, yaitu induksi dan deduksi. Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak pada hal-hal yang khusus untuk mencapai kesimpulan yang bersifat umum. Sementara itu, deduksi adalah proses berpikir yang bertolak pada dua kebenaran yang tidak diragukan lagi untuk mencapai kesimpulan sebagai kebenaran yang ketiga. Menurut pendapatnya, deduksi ini merupakan jalan yang baik untuk melahirkan pengetahuan baru. Berpikir deduksi yaitu silogisme, yang terdiri dari premis mayor dan premis minor, dan kesimpulan.
Menurut Aristoteles, terdapat dua pengenalan, yaitu pengenalan indrawi dan pengenalan rasional. Dengan pengenalan indarwi kita hanya memperoleh pengetahuan tentang bentuk benda (bukan materinya) dan hanya mengenal hal-hal yang konkret. Sementara itu, pengenalan rasional kita akan memperoleh pengetahuan tentang hakikat dari sesuatu benda.

Tidak ada komentar: