Rabu, 23 Juli 2008

Tuliskan teori dan pemikiran Aristoteles tentang etika dan negara.

Tentang etika
Aristoteles mempunyai perhatian yang khusus terhadap masalah etika. Karena etika bukan diperuntukan sebagai cita-cita, akan tetapi dipakai sebagai hukum kesusilaan. Menurut pendapatnya, tujuan tertinggi hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia). Kebahagiaan adalah suatu keadaan di mana segala sesuatu yang termasuk dalam keadaan bahagia telah berada dalam diri manusia. Kebahagiaan manusia yang tertinggi adalah berpikir murni.

Tentang negara
Menurut Aristoteles, negara akan damai apabila rakyatnya juga damai. Negara yang paling baik adalah negara dengan sistem demokrasi moderat, artinya sistem demokrasi yang berdasarkan Undang-Undang Dasar.

Carilah informasi tentang filsafat skolastik melalui 5 tokoh dan pendapatnya.

Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti sekolah. Jadi, skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Perkataan skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan.
Filsafat skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teologi atau filsafat yang rasional memecahkan persoalan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik buruk.
Tokohnya:
1. Peter Abaelardus (1079-1180)
Ia termasuk orang konseptualisme dan sarjana terkenal dalam sastra romantik, sekaligus sebagai rasionalistik, artinya peranan akal dapat menundukkan kekuatan iman. Iman harus mau didahului oleh akal. Yang harus dipercaya adalah apa yang telah disetujui atau dapat diterima oleh akal.
Abaelardus berpendapat bahwa berpikir itu berada di luar iman(di luar kepercayaan). Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri.
2. Albertus Magnus (1203-1280)
Disamping sebagai biarawan, Albertus magnus juga dikenal sabagai cendekiawan abad pertengahan.
Pola pemikirannya meniru ibnu Rusyd dalam menulis tentang Aristoteles. Dalam bidang ilmu pengetahuan, ia mengadakan penelitian dalam ilmu biologi dan ilmu kimia.
3. Thomas Aquinas
Karya Thomas Aquinas telah menandai taraf yang tinggi dari aliran skolastisisme pada abad pertengahan.
Menurut pendapatnya, semua kebenaran berasal dari Tuhan. Kebenaran diungkapkan dengan jalan yang berbeda-beda, sedangkan iman berjalan di luar jangkauan pemikiran. Semua kebenaran mulai timbul secara ketuhanan walaupun iman diungkapkan lewat beberapa kebenaran yang berada di luar kekuatan berpikir.
4. William Ockham (1285-1349)
Ia merupakan ahli pikir inggris yang beraliran skolastik.
Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang atau kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan abstaksi buatan tanpa kenyataan. Pemikiran yang demikian ini, dapat dilalui hanya lewat instuisi, bukan lewat logika. Disamping itu, ia membantah anggapan skolastik bahwa logika dapat membuktikan doktrin teologis.
5. Nicolas Cusasus
Ia merupakan tokoh pemikir yang berada paling akhir masa skolastik. Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indra, akal, instuisi. Dengan indra kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang sifatnya tidak sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan instuisi kita dapat mendapatkan pengettahuan yang lebih tinggi. Hanya dengan instuisi inilah kita akan dapat mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat dipersatukan.

Tokoh filosofi di zaman Renaissance antara lain : Leonardo da vinci, machiavelli michelangelo. Apa yang diketahui tentang mereka.

Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini merupakan suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang dimulai di Italia, kemudian di Prancis, Spanyol, dan seterusnya hingga menyebar keseluruh Eropa.

1. Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci (15 April 1452 – 2 Mei 1519) adalah arsitek, musisi, pencipta, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia Renaisans" dan sebagai jenius universal. Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya. Selain itu, ia juga turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil.

2. Machiavelli
Filosof politik Italia, Niccolo Machiavelli, termasyhur karena nasihatnya yang blak-blakan bahwa seorang penguasa yang ingin tetap berkuasa dan memperkuat kekuasaannya haruslah menggunakan tipu muslihat, licik dan dusta, digabung dengan penggunaan kekejaman penggunaan kekuatan.
Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli hukum, tergolong anggota famili terkemuka, tetapi tidak begitu berada. Selama masa hidup Machiavelli (pada saat puncak-puncaknya Renaissance Italia) Italia terbagi-bagi dalam negara-negara kecil, berbeda dengan negeri yang bersatu seperti Perancis, Spanyol atau Inggris. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa dalam masanya Italia lemah secara militer padahal brilian di segi kultur.
Di kala Machiavelli muda, Florence diperintah oleh penguasa Medici yang masyhur, Lorenzo yang terpuji. Tetapi Lorenzo meninggal dunia tahun 1492, dan beberapa tahun kemudian penguasa Medici diusir dari Florence; Florence menjadi republik (Republik Florentine) dan tahun 1498, Machiavelli yang berumur dua puluh sembilan tahun peroleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam pelbagai missi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman, dan di dalam negeri Italia.
Tahun 1512, Republik Florentine digulingkan dan penguasa Medici kembali pegang tampuk kekuasaan, Machiavelli dipecat dari posisinya, dan di tahun berikutnya dia ditahan atas tuduhan terlibat dalam komplotan melawan penguasa Medici. Dia disiksa tetapi tetap bertahan menyatakan tidak bersalah dan akhirnya dibebaskan pada tahun itu juga. Sesudah itu dia pensiun dan berdiam di sebuah perkebunan kecil di San Casciano tidak jauh dari Florence.
Selama empat belas tahun sesudah itu, dia menulis beberapa buku, dua diantaranya yang paling masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513, dan The Discourses upon the First Ten Books of Titus Livius (Pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara karya-karya lainnya adalah The art of war (seni berperang), A History of Florence (sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang terkenal adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan filosofis. Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur lima puluh delapan.

3. Michelangelo
Michelangelo Bounaroti (1475-1564) adalah pemahat, pelukis dan ahli bangunan tersohor dari Italia pada zaman Renaissance, seorang seniman besar yang serba bisa dan berpengetahuan luas. Keahlian dalam bidang pemahatan, lukisan, bangunan, dan bersyair terkumpul sekaligus menyatu pada dirinya.

Selasa, 22 Juli 2008

Carilah 5 filsuf yunani yang terkemuka dan buah pikirnya

1. Thales
Menurut pendapatnya, sebagai arche (asas pertama dari alam semesta) adalah air. Katanya, semua berasal dari air, dan semuanya kembali menjadi air. Bahwa bumi terletak diatas air, dan bumi merupakan bahan yang muncul dari air dan terapung diatasnya.
2. Anaximandros
Pemikirannya, dalam memberikan pendapat tentang arche (asas pertama alam semesta), ia tidak menunjuk pada salah satu unsur yang diamati oleh indra, tetapi ia menunjuk dan memilih sesuatu yang tidak dapat diamati oleh indra, yaitu to apeiron, sebagai sesuatu yang tidak terbatas, abad sifatnya, tidak berubah-ubah, ada pada segala-galanya, dan sesuatu yang paling dalam.
3. Pythagoras
Pemikirannya, substansi dari semua benda adalah bilangan, dan segala gejala alam merupakan pengungkapan indrawi dari perbandingan-perbandingan matematis. Bilangan merupakan inti sari dan dasar pokok dari sifat-sifat benda (number rules the universe = bilangan memerintah jagat raya).
4. Plato
Pengetahuan yang diperoleh lewat indra disebutnya pengetahuan indra atau pengetahuan pengalaman. Sementara itu, pengetahuan yang diperoleh lewat akal disebut pengetahuan akal. Pengetahuan indra atau pengetahuan pengalaman bersifat tidak tetap atau berubah-ubah, sedangkan pengetahuan akal bersifat tetap atau tidak berubah-ubah.
Dunia pengalaman merupakan bayang-bayang dari dunia ide sedangkan dunia ide merupakan dunia yang sesungguhnya, yaitu dunia realitas. Dunia inilah yang menjadi "model" dunia pengalaman. Dengan demikian, dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah dunia ide.
5. Aristoteles
Karya-karya aristoteles sangat banyak. Salah satu pemikirannya yaitu logika dan silogisme.
Menurut Aristoteles, berpikir harus dilakukan dengan bertitik tolak pada pengertian-pengertian suatu benda. Suatu pengertian memuat dua golongan, yaitu substansi (sebagai sifat umum), dan aksidensia (sebagai sifat yang secara tidak kebetulan).
Menurut Aristoteles, pengetahuan manusia hanya dapat dimunculkan dengan dua cara, yaitu induksi dan deduksi. Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak pada hal-hal yang khusus untuk mencapai kesimpulan yang bersifat umum. Sementara itu, deduksi adalah proses berpikir yang bertolak pada dua kebenaran yang tidak diragukan lagi untuk mencapai kesimpulan sebagai kebenaran yang ketiga. Menurut pendapatnya, deduksi ini merupakan jalan yang baik untuk melahirkan pengetahuan baru. Berpikir deduksi yaitu silogisme, yang terdiri dari premis mayor dan premis minor, dan kesimpulan.
Menurut Aristoteles, terdapat dua pengenalan, yaitu pengenalan indrawi dan pengenalan rasional. Dengan pengenalan indarwi kita hanya memperoleh pengetahuan tentang bentuk benda (bukan materinya) dan hanya mengenal hal-hal yang konkret. Sementara itu, pengenalan rasional kita akan memperoleh pengetahuan tentang hakikat dari sesuatu benda.

carilah sumber lain yang memberi makna tentang philos, shopas, philei, dan shopia. Dan untuk apa kita (akademisi) belajar filsafat?.


Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".

Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa "filsafat" adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis.[1] ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

Menurut Harun Nasution, falsafat berasal dari bahasa Yunani yang tersusun dari dua kata, yakni philein dalam arti cinta dan sophos dalam arti hikmat (wisdom). Harun mengatakan bahwa orang Arab memindahkan kata Yunani philosophia ke dalam bahasa mereka dan menyesuaikannya dengan tabiat susunan kata-kata Arab, yaitu falsafa dengan pola fa’lala, fa’lalah dan fi’lal. Berdasarkan pola kalimat (kata) tersebut, maka penyebutan kata filsafat dalam bentuk kata benda seharusnya falsafah atau filsaf.

Manfaat belajar filsafat :
1. untuk dapat berfikir secara mendalam dan dapat berfikir secara kritis dalam memecahkan persoalan-persoalan yang kita hadapi.
2. supaya kita dapat mengetahui apa yang kita belum tahu.
3. Agar menjadi philosofi

Kamis, 10 Juli 2008

FILSAFAT UMUM

Teori Sigmund Freud

Struktur kepribadian
Dalam teori Psikoanalitik, struktur kepribadian manusia terdiri dari :
1. Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan "pleasure principle"
2. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego.
3. Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik-buruk, salah-benar, boleh-tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.
Jadi :
Id merupakan sistem kepribadian yang orisinil, dimana ketika manusia itu dilahirkan ia hanya memiliki Id saja, karena ia merupakan sumber utama dari energi psikis dan tempat timbulnya instink. Id tidak memiliki organisasi, buta, dan banyak tuntutan dengan selalu memaksakan kehendaknya. Seperti yang ditegaskan oleh A. Supratika, bahwa aktivitas Id dikendalikan oleh prinsip kenikmatan dan proses primer.
Ego
mengadakan kontak dengan dunia realitas yang ada di luar dirinya. Di sini ego berperan sebagai “eksekutif” yang memerintah, mengatur dan mengendalikan kepribadian, sehingga prosesnya persis seperti “polisi lalulintas” yang selalu mengontrol jalannya id, super- ego dan dunia luar. Ia bertindak sebagai penengah antara instink dengan dunia di sekelilingnya. Ego ini muncul disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan dari suatu organisme, seperti manusia lapar butuh makan. Jadi lapar adalah kerja Id dan yang memutuskan untuk mencari dan mendapatkan serta melaksanakan itu adalah kerja ego.
superego
adalah yang memegang keadilan atau sebagai filter dari kedua sistem kepribadian,
sehingga tahu benar-salah, baik-buruk, boleh-tidak dan sebagainya. Di sini superego bertindak sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma-norma moral masyarakat.

TEORI MASLOW
Motivasi orang itu bisa dibagi menjadi 5 kebutuhan, kelima kebutuhan itu adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisiologis : makan / sandang, pangan, papan
2. Kebutuhan akan rasa aman : keamanan masa depan (a.k.a karir)
3. Kebutuhan sosial : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis
4. Kebutuhan penghargaan : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah
5. aktualisasi diri : kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

Maksudnya pada awal hidup manusia, setiap manusia mempunyai kebutuhan yang paling utama yaitu perut, dimana perut ini harus diberikan makanan, sehingga manusia termotivasi untuk mencari makan agar tetap sehat, untuk dapat melanjutkan hidupnya, karena tanpa makan manusia tidak akan menahan lapar. Dan untuk mendapatkan makanan manusia harus bekerja / berkarir sesuai dengan kemampuannya, sehingga ia dapat terus mencari makan dengan uang yang telah didapatnya setelah ia bekerja.
Setelah ia mendapatkan pekerjaan dan kepastian bahwa ia bisa mencari makan, selanjutnya adalah mencari teman dan ingin memiliki keluarga, untuk mendapatkannya ia harus mencari cinta dengan lawan jenisnya, dan setelah itu mendapatkan penghargaan, sehingga ia dihargai oleh masyarakat dan lingkungannya. Seperti pujian dari teman-temannya atau lingkungannya. Dan jika telah mendapatkan penghargaan, ia akan mengaktualisasi dirinya dengan melakukan apa yang diinginkan sesuai dengan bakat dan minatnya.

Jadi kebutuhan yang paling utama adalah makan, tanpa makan, manusia tidak bisa merasakan apa yang diinginkannya. Karena makan, walaupun hanya dirasakan diperut, namun makanan dapat membuat orang lebih segar dan menarik tidak terlihat lemas. Namun dapat makan pun harus ada aturannya tidak boleh makan yang terlalu berlebihan, karena jika makan terlalu berlebihan pun akan bisa menimbulkan rasa sakit.

FILSAFAT UMUM